Mataram NTB - Menyambut penyelenggaraan event Moto GP, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Dinas Perdagangan akan menata para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada disekitar kawasan sirkuit Mandalika Lombok Tengah, terutama para pedagang yang saat ini berjualan di titik-titik trotoar agar tidak mengganggu pada saat digelarnya event MotoGP mendatang.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bupati Lombok Tengah dan pihak ITDC guna meminta lahan didepan geat utama untuk di kelola oleh provinsi melalui Perdagangan itu akan menjadi lokasi penataan PKL, ” ungkap Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) NTB, Baiq Nelly Yuniarti.
Para PKL yang ditata ini merupakan PKL-PKL yang sudah didata yaitu sebanyak 20 lebih PKL. Nantinya mereka akan mengisi stand/booth yang disediakan Pemprov tersebut. Dengan adanya penataan para PKL ini diharapkan para tamu-tamu ataupun penonton dapat menikmati dagangan yang dijual oleh para PKL.
Baca juga:
MXGP Lombok Bawa Manfaat Untuk PKL NTB
|
”Kedepannya kita menargetkan lebih banyak lagi PKL yang bisa difasilitasi nantinya, ” tambah Nelly.
Ketua APKLI NTB Abdul Majid mengatakan bahwa, APKLI NTB sudah dipinjamkan lahan seluas 1 hektare, akan tetapi pihaknya hanya mengambil 50 are saja dikarenakan berbagai pertimbangan. Di antaranya adalah kemampuan untuk merapikan dan meratakan lahan serta penataan tenda PKL.
Baca juga:
Dampak PMK Bagi UMKM di Sumbawa Barat
|
”Alhamdulillah, kita juga dibantu Pemda Lombok Tengah”, ujarnya kepada awak media.
Lahan seluas 50 are tersebut disiapkan untuk pedagang kaki lima (PKL), menyongsong event MotoGP. Lahan ini dipinjamkan oleh pihak ITDC pada Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) NTB. Diperkirakan Lahan tersebut dapat menampung sekitar 40 hingga 80 PKL.
" Terkait dengan penentuan PKL yang akan berjualan didalam lahan tersebut, difokuskan hanya untuk PKL yang berdomisili di lingkar Sirkuit Mandalika, Kalau PKL di luar lingkar Mandalika tidak bisa masuk, ” jelas Majid.
Nantinya, para PKL yang akan berjualan di lokasi tersebut tidak akan menjual sembarang produk. Oleh karena itu, APKLI bekerjasama dengan pihak Universitas Mataram (Unram) memberikan pelatihan bagi para PKL terkait dengan kebersihan lapak hingga higienitas serta penyajian produk yang dijual. Mengingat para penonton event tahunan internasional itu bukan hanya wisatawan lokal. Namun juga dari berbagai negara di dunia. Sehingga sangat penting memperhatikan kualitas produk dan pelayanan yang diberikan kepada para penonton / pengunjung.
“Kami mengharapkan agar pihak Pemerintah Provinsi. dan Pemerintah daerah serta pihak MGPA/ITDC kedepannya akan lebih serius memperhatikan keberadaan para pedagang kecil/kaki lima yang ada di sekitar Kawasan Sirkuit Mandalika, karena mereka juga membutuhkan pembinaan. Mereka pasti akan tertib dan taat aturan apabila merasa diperhatikan karena segala kegiatan yang akan dilakukan di Kawasan sirkuit mandalika akan berkaitan langsung dengan kehidupan mereka” ungkap ketua APKLI Loteng, Baiq Sri Arya Ningrum atau yang sering disapa Mbok Ning.
APKLI khususnya APKLI Loteng sangat mendukung penyelenggaraan event MotoGP 2023 di sirkuit Mandalika dan mendukung penuh pihak keamanan dalam hal ini Polri dalam menjaga kondusifitas di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika,
“kami pada dasarnya sangat mendukung segala event yang dilangsungkan di Kawasan KEK Mandalika, namun tolong juga diperhatikan para pedagang kecil yang ada di dalam Kawasan tersebut sehingga tidak hanya satu pihak saja yang merasa di untungkan akan tetapi warga masyarakat lingkar KEK Mandalika juga dapat merasakan keuntungan dari penyelenggaraan event tersebut”, tutup Mbok Ning. (Adb)